Jakarta, 13 Mei 2020 - MyProtection News
Sesuai dengan imbauan pemerintah dan World Health Organization (WHO), kini seluruh masyarakat diwajibkan menggunakan masker saat bepergian ke luar. Hal ini berlaku bagi masyarakat yang sehat ataupun yang sedang sakit. Tak perlu masker medis, Anda bisa membuat masker kain sendiri di rumah.
Selama pandemi COVID-19 masih berlangsung, maka kita semua akan terus diimbau menggunakan masker. Namun, pemakaian masker ternyata membawa tantangan tersendiri bagi pengguna kacamata. Mungkin bagi Anda pengguna kacamata akan sering merasakan kacamata menjadi berembun karena menggunakan masker. Alhasil, penglihatan pun jadi terganggu. Hal ini bisa berbahaya bagi Anda yang harus menyetir atau mengoperasikan mesin.
Coba simak tips berikut ini agar Anda bisa menggunakan kacamata dan masker dengan nyaman!
Dengan menggunakan masker yang menempel lekat dengan hidung, kemungkinan masker membuat kacamata jadi berembun semakin kecil. Oleh karena itu, penting membeli atau membuat masker yang sesuai dengan ukuran wajah. Anda pun jadi tak perlu repot memperbaiki posisi masker akibat menggunakan masker yang tak sesuai dengan ukuran wajah.
Semprotan anti-embun ini biasanya dipakai oleh atlit renang untuk mencegah kacamata renangnya berembun ketika harus berkompetisi. Anda juga bisa mencoba semprotan anti-kabut ini untuk mencegah gangguan penglihatan akibat kacamata yang berembun.
Trik satu ini bisa Anda coba karena bahannya bisa didapatkan di rumah. sebelum digunakan, usapkan shampoo bayi atau air sabun ke lensa kacamata Anda sehingga menghasilkan busa. Lalu jangan bilas lensa Anda dengan air bersih, tetapi biarkan busa mengering dan lap kacamata dengan kain lembut bebas serat.
Lapisan sabun ini diharapkan membentuk lapisan film tips yang bisa mengurangi tegangan permukaan, sehingga molekul air kecil dari pernapasan kita bisa tersebar lebih merata di permukaan lensa dan mengurangi terbentuknya embun.
Kelembapan dari napas kita membuat kacamata jadi berembun. Dengan menyisipkan tisu di dalam masker, kelembapan tersebut bisa diserap oleh tisu. Lipat tisu agar sesuai dengan ukuran wajah lalu letakan dekat dengan posisi hidung.
Apakah Anda memiliki trik lainnya untuk mencegah kacamata berembun akibat masker?
Salam,
Sahabat MyProtection
Saat ini, masyarakat mulai familiar dengan istilah depresi dan dampaknya. Depresi, mengutip dari World Health Organization, merupakan gangguan yang diderita oleh lebih dari 300 juta penduduk dalam segala usia. Intensitas dari depresi pun beragam mulai dari gangguan depresi ringan, hingga depresi berat yang dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Bahkan WHO juga memprediksikan depresi dan bunuh diri akan menjadi kasus penyakit terbanyak yang diidap masyarakat setelah penyakit jantung.
Walaupun bukan merupakan penyakit fisik, depresi dan tindakan bunuh diri dapat menular dan dikabarkan terus bertambah. Oleh karena itu, masyarakat harus mengenali gejala depresi sedari dini. Agar penderita depresi dapat segera mendapatkan pertolongan.
Mengutip dari artikel Kompas.com berjudul “Kenali Gejala Depresi, Pemicu Utama Bunuh Diri”, menurut penjelasan dr.Andri Sp.KJ, gejala depresi yang utama adalah gangguan mood atau perasaan hati yang menurun.
Orang yang mengidap depresi akan merasa putus asa terhadap hidupnya. Kondisi ini diikuti dengan gejala lainnya seperti susah berkonsentrasi, malas, tidak nafsu makan, bahkan memicu keinginan untuk bunuh diri. Gejala ini biasanya diidap setidaknya selama dua minggu berturut-turut. Tentu saja depresi dapat mengganggu kehidupan professional maupun social seseorang. Apalagi penderita depresi cenderung berubah menutup diri.
Hal terpenting yang harus diketahui masyarakat adalah depresi dapat diobati. Melalui pengobatan hingga terapi, seseorang diharapkan dapat merasa lebih baik seiring berjalannya waktu. Peran penting juga dipegang oleh keluarga dan relasi terdekat. Dukungan positif dapat membantu pengidap depresi kembali pulih.
Salam,
Sahabat MyProtection